Ekspor singkong beku perdana yang dilakukan CV Nusantara Jaya Food yang berpusat di Malang, Jawa Timur, binaan Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian (Ditjen IKMA Kemenperin) sejatinya bukan ekspor singkong perdana Indonesia.
Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Reni Yanita mengatakan Indonesia tak hanya mengekspor singkong beku, namun juga olahan lainnya seperti keripik singkong, pati ubi kayu, serta mocaf.
“Ekspor komoditas singkong olahan akan diperluas ke berbagai negara yang mengkonsumsi karbohidrat sebagai sumber makanan utama,” kata Reni saat melepas ekspor di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jumat pekan lalu, 23 September 2022. Misalnya, ke negara-negara Afrika.
Singkong merupakan pangan lokal alternatif penghasil karbohidrat selain beras dan jagung, yang memiliki potensi sebagai bahan pangan yang dapat diolah menjadi berbagai macam jenis makanan dan berpotensi besar untuk diekspor serta dikembangkan di pasar global. Plt Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Reni Yanita mengatakan, produk singkong beku menjadi salah satu yang sudah merambah pasar global.
Singkong tersebut kemudian diolah menjadi produk cemilan premium di berbagai negara seperti Amerika Serikat dan Eropa. "Seperti yang kita ketahui, bahwa pasar global menginginkan produk berkualitas yakni singkong yang berwarna putih, rasanya enak, tidak pahit dan dengan kandungan sianida yang rendah, serta fresh pada saat diterima," kata Reni dalam acara Indonesia Food Innovation Awards, Kamis (28/10).
Pertanyaan Anda agak umum, tetapi jika Anda mencari informasi tentang ekspor singkong beku, berikut beberapa langkah umum yang mungkin Anda pertimbangkan:
Persiapan Produk:
Pastikan singkong yang akan diekspor memenuhi standar kualitas yang diperlukan oleh negara tujuan ekspor. Ini melibatkan pemilihan, pemrosesan, dan pengemasan singkong dengan hati-hati.
Perizinan dan Dokumentasi:
Pastikan Anda memiliki semua izin yang diperlukan dari otoritas ekspor dan impor di negara Anda dan negara tujuan. Ini mungkin melibatkan izin kesehatan, izin ekspor, dan dokumentasi lainnya.
Pemilihan Pasar Ekspor:
Pilih pasar ekspor yang sesuai dengan produk singkong beku Anda. Pelajari persyaratan dan preferensi pasar tersebut, termasuk standar kesehatan dan keamanan pangan.
Transportasi dan Penyimpanan:
Tentukan metode transportasi yang optimal untuk mengirimkan singkong beku ke negara tujuan. Pastikan bahwa fasilitas penyimpanan dan distribusi di tempat tujuan memenuhi persyaratan untuk mempertahankan kualitas produk.
Labeling dan Penandaan:
Pastikan produk Anda dilabeli dengan benar sesuai dengan persyaratan hukum di negara tujuan. Ini mungkin melibatkan informasi tentang bahan, tanggal kedaluwarsa, dan instruksi penggunaan.
Asuransi:
Pertimbangkan untuk mengasuransikan pengiriman Anda untuk melindungi dari kerugian atau kerusakan selama transportasi.
Harga dan Negosiasi Kontrak:
Tetapkan harga yang kompetitif dan coba negosiasikan kontrak ekspor dengan mitra bisnis di negara tujuan. Pastikan semua persyaratan kontrak, termasuk volume, waktu pengiriman, dan harga, jelas dan dapat dipahami oleh kedua belah pihak.
Pemahaman Regulasi dan Standar Internasional:
Perhatikan regulasi dan standar internasional yang berlaku untuk ekspor singkong beku. Ini mencakup standar kesehatan dan keamanan pangan, serta persyaratan fytosanitasi.
Pastikan untuk berkonsultasi dengan otoritas ekspor dan impor serta mendapatkan bantuan dari ahli perdagangan internasional atau lembaga yang mendukung ekspor di negara Anda. Langkah-langkah ini dapat bervariasi tergantung pada negara asal dan tujuan ekspor Anda.
