Biografi KH. R. Abdul Qadir Munawwir
Admin
Last Updated
2023-03-06T07:23:35Z
DAFTAR ISI PROFIL KH. R. ABDUL QADIR MUNAWWIR
KELAHIRAN
WAFAT
KELUARGA
MENGASUH PESANTREN
METODE PENGAJARAN
MURID-MURID
TEMAN-TEMAN
TELADAN
CHART SILSILAH SANAD
KELAHIRAN
KH. R. ABDUL QODIR MUNAWWIR ATAU YANG KERAP DISAPA DENGAN PANGGILAN ROMO KIAI QODIR LAHIR PADA SABTU LEGI 11 DZULQO’DAH 1338 H BERTEPATAN DENGAN 24 JULI 1919 M. BELIAU MERUPAKAN PUTRA DARI PASANGAN KH. MUHAMMAD MUNAWWIR BIN ABDULLAH ROSYAD (MUASSIS PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA) DENGAN NYAI. R. AYU MURSYIDAH, YANG BERASAL DARI KELUARGA KRATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT.
WAFAT
SETELAH SELAMA KURANG LEBIH 20 TAHUN KH. R. ABDUL QODIR MUNAWWIR MENGEMBAN AMANAH DAN PERJUANGAN AYAHANDANYA, KHUSUSNYA DALAM MENGAJAR AL-QUR’AN DAN MENCETAK KADER-KADER HUFFADZ YANG HANDAL, AKHIRNYA BELIAU BERPULANG KE HADIRAT ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA PADA MALAM JUM’AT KLIWON, PUKUL 18.30, 17 SYA’BAN 1381 H / 2 FEBRUARI 1961 M., DI RS PANTI RAPIH, DALAM USIA RELATIF MUDA (42 TAHUN), DI SISI ISTRI BELIAU.
KELUARGA
PADA USIA 25 TAHUN, KH. R. ABDUL QODIR MUNAWWIR MELEPAS MASA LAJANGNYA DENGAN MENIKAHI NY. HJ. SALIMAH NAWAWI (JEJERAN). BELIAU DIAKADKAN OLEH ALMAGHFURLAH KH. MUHAMMAD MANSHUR (POPONGAN) YANG MERUPAKAN MURSYID THORIQOH NAQSYABANDIYAH KHOLIDIYYAH. BUAH DARI PERNIKAHANNYA, BELIAU DIKARUNIAI 8 PUTRA-PUTRI:
FATIMAH (WAFAT WAKTU KECIL)
NUR JIHAN (WAFAT WAKTU MASIH KECIL)
WIDODO (WAFAT WAKTU KECIL)
NY. HJ. UMI SALAMAH, KH. MASYHURI ALI UMAR
KH. MUHAMMAD NAJIB, NY. HJ. MUSTA’ANAH SALMAN
NY. HJ. MUNAWWAROH, KH. NUR HADI ABD. RAHMAN
H. ABDUL HAMID, NY. HJ. LULUK MAFTUHAH AFDAH
H. ABDUL HAFIDZ, NY. NUR LAYLIA HUSNIAWATI
MENGASUH PESANTREN
SETELAH KH. M. MUNAWWIR WAFAT (1942 M), ROMO KYAI QODIR MENERUSKAN ESTAFET TANGGUNG JAWAB AYAHANDANYA UNTUK MENGASUH PESANTREN BERSAMA SANG KAKAK (KH. R. ABDULLAH AFANDI MUNAWWIR) DAN ADIK IPARNYA (KH. ALI MAKSUM) DALAM USIA YANG RELATIF MUDA, YAKNI 18 TAHUN. MESKIPUN USIA BELIAU MASIH RELATIF MUDA NAMUN APA YANG TELAH BELIAU DAPATKAN DARI GURU-GURU BELIAU WAKTU ITU SUDAH CUKUP SEBAGAI BEKAL UNTUK MENERUSKAN AMANAH BERUPA PESANTREN, KHUSUSNYA DALAM HAL PENGAJIAN AL-QUR’AN. DI ANTARA GURU-GURU BELIAU IALAH SANG AYAH SENDIRI, KH. M. MUNAWWIR, DAN KH. DALHAR WATUCONGOL.
DI KEMUDIAN HARI, MENGENAI HAL INI, DIKISAHKAN OLEH KH. UMAR ABDURRAHMAN (BANTUL) KETIKA MENDAMPINGI BELIAU SILATURRAHIM KE KEDIAMAN ALMARHUM KH. ABDUL HAMID PASURUAN. SAAT ITU, MENURUT PENUTURAN KIAI UMAR, KIAI HAMID SEMPAT MENGATAKAN BAHWA KIAI ABDUL QODIR ADALAH SOSOK SEORANG PUTRA YANG SANGAT MENGERTI DAN MEMAHAMI KEBERADAAN ORANGTUANYA. YAKNI MAMPU MENYERAP ILMU DARI ORANGTUANYA, MENGABULKAN APA YANG MENJADI HARAPAN ORANGTUANYA, DAN MAMPU MENGGANTIKAN SERTA MENERUSKAN PERJUANGAN ORANGTUANYA. DAN SATU LAGI; MAMPU MENELADANI SIFAT-SIFAT SERTA KEPRIBADIAN ORANGTUANYA YANG MULIA.
METODE PENGAJARAN
DALAM PERIODE KH. R. ABDUL QODIR MUNAWWIR, PENGAJIAN AL-QUR’AN DISELENGGARAKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEPERTI YANG ADA PADA ZAMAN KH. M. MUNAWWIR. SANTRI YANG INGIN MENGIKUTI PENGAJIAN TAHAFFUDZ AL-QUR’AN (BIL HIFDZI / BIL GHOIB) DISYARATKAN TERLEBIH DAHULU MEMBACANYA DI HADAPAN KYAI DENGAN MELIHAT MUSHAF (BIN NADZRI) DENGAN BAIK DAN BENAR.
UNTUK MENCAPAI PUNCAK KEBERHASILAN DALAM MENGHAPAL AL-QUR’AN, YAKNI ADANYA PENGAKUAN DARI ROMO KIAI QODIR, TIDAKLAH MUDAH. DALAM HAL INI BELIAU MENERAPKAN STANDAR YANG CUKUP IDEAL. SANTRI YANG DISAHKAN DAN BELIAU IJINKAN MENGIKUTI PROSESI WISUDA KHOTMIL QUR’AN ADALAH SANTRI YANG SUDAH MAMPU MEMBACA 30 JUZ DENGAN SEMPURNA DALAM POSISI SEBAGAI IMAM TUNGGAL DALAM SHALAT TARAWIH YANG DILAKSANAKAN SELAMA 20 MALAM PADA BULAN RAMADHAN. HAL INI MERUPAKAN IKHTIAR BELIAU UNTUK MENCETAK PENGHAFAL AL-QUR’AN YANG TANGGUH.
UNTUK MENGETAHUI SEJAUH MANA KELANCARAN HAPALAN SANTRI, BELIAU BIASA MELAKUKAN UJIAN MENDADAK. DI WAKTU DAN HARI YANG TIDAK TERDUGA, PARA SANTRI DIHARUSKAN SELALU SIAP MENGHADAP BELIAU YANG TERKADANG TIDAK MENGAJAR MENGAJI SEPERTI BIASANYA, YAKNI PARA SANTRI MENYETORKAN HAPALANNYA. TETAPI, SETELAH TAWASSUL FATIHAH YANG DITUJUKAN KEPADA PARA GURU DAN PARA AHLI SILSILAH SANAD AL-QUR’AN, BELIAU LANGSUNG MEMBACA SEBAGIAN AYAT ATAU SATU AYAT DARI AL-QUR’AN KEMUDIAN MENUNJUK SALAH SATU SANTRI UNTUK MELANJUTKANNYA. HAL INI BELIAU LAKUKAN SECARA ACAK.
BELIAU JUGA MENERAPKAN PROGRAM SEMACAM UJIAN SEMESTER YANG DILAKSANAKAN PADA BULAN RABI’UL AWWAL DAN SYA’BAN MENURUT MASING-MASING JUZ YANG SUDAH DIDAPAT DAN DISETORKAN OLEH PARA SANTRI. WAKTU ITU, SECARA KESELURUHAN JUMLAH SANTRI BERKISAR 70-80 ORANG YANG DIBAGI MENJADI BEBERAPA KELOMPOK. MASING-MASING KELOMPOK TERDIRI ATAS 5 SANTRI. KALAU BEBERAPA JUZ YANG SUDAH DIDAPAT TERNYATA TIDAK SEMUANYA LANCAR, MAKA BELIAU MEMERINTAHKAN UNTUK MENYETORKAN KEMBALI BEBERAPA JUZ YANG BELUM LANCAR TERSEBUT DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENAMBAHNYA LAGI.
METODE SEPERTI INI DILANDASI OLEH FILOSOFI “LAYANG-LAYANG” YANG BELIAU TERAPKAN. SESEORANG YANG HAPALAN AL-QUR’ANNYA SEMPURNA DAN LANCAR DIIBARATKAN SEBAGAI LAYANG-LAYANG YANG MAMPU TERBANG TINGGI KARENA MENDAPAT ANGIN YANG CUKUP. JIKA BENANGNYA DIULUR LAGI, IA JUGA AKAN BERTAMBAH TINGGI. SEBALIKNYA, JIKA YANG TIDAK SEMPURNA DAN TIDAK LANCAR HAPALANNYA IBARAT LAYANG-LAYANG YANG KURANG ANGIN, SEHINGGA WALAUPUN BENANGNYA DIULUR, IA TETAP TIDAK AKAN MAMPU MENCAPAI KETINGGIAN YANG DIHARAPKAN. ARTINYA, JIKA HAPALAN SEKIAN JUZ SUDAH MANTAP DAN LANCAR, TIDAK MASALAH JIKA AKAN MENAMBAH HAPALAN LAGI. NAMUN BILA HAPALAN MASIH KACAU, TIDAK AKAN SEMPURNA JIKA DITAMBAH-TAMBAH TERUS.
MURID-MURID
KH. AHMAD MUNAWWIR (ADIK) KRAPYAK
KH. MUFID MAS’UD (ADIK IPAR) SLEMAN
KH. NAWAWI ABDUL AZIZ (ADIK IPAR) NGRUKEM
K. MUHDI TEMPEL – SLEMAN
KH. JAWAHIR SEWON
KH. ALI HARUN SEWON
KH. UMAR ABDURRAHMAN BANTUL
KH. BILAL KULONPROGO
KH. HASYIM SYAFI’I JEJERAN
KH. MUNAWIR ABDUL FATAH KRAPYAK
NY. HJ. WALIDAH MUNAWWIR NGRUKEM
KH. SHOHIB DEMAK
KH SHODIQ PURWOREJO
KH. AHMAD DJABLAWI KLATEN
KH. A. MUSTOFA BISRI REMBANG
KH. AHMAD HUSNAN PEKALONGAN
KH. ABDULLAH DEMAK
KH. MUNAWWIR KEBUMEN
KH. ARDANI MANGKUYUDAN
KH. IBNU HAJAR WONOSOBO
NY. HJ. SHOFIYAH SYAFI’I PURWOREJO
K. MUNAWWIR KLATEN
KH. SOFYAN NGANJUK
KH. SYAFI’I ABBAS BANYUWANGI
KH. MASDUKI ABDURRAHMAN JOMBANG
KH. ABDUL MANNAN MALANG
KH. DAHLAN BASUNI SURABAYA
KH. RIDHWAN ABDUL ROZAQ KEDIRI
KH. ABDULLAH FAQIH MALANG
KH. ALI SHODIQ TULUNGAGUNG
KH. UMAR PARE
KH. MUSTA’IN MALANG
KH. YUSUF HASYIM NGANJUK
KH. MUHTAROM SYA’RONI BLITAR
KH. AHYAD BLITAR
KH. MAFTUH AFANDI NGAWI
KH. KHOIRUDDIN PARE
KH. ‘ASHIM MA’LUM TULUNGAGUNG
KH. MISBAH AHMAD SIDOARJO
KH. MISBAH ZAINURI KEDIRI
KH. MUROD SAMPANG
KH. SULTHON JOMBANG
NY. HJ. ZUHRIYYAH MUNDZIR KEDIRI
NY. HJ. AMINAH BLITAR
KH. MASDUKI MAHFUDZ MALANG
KH. THOYYIB GHOZALI SURABAYA
KH. MANSHUR SAMPANG
KH. ROSYAD THOYYIB SAMPANG
KH. SUHAIB SYUKUR PASURUAN
KH. M. UMAERAH BAQIR BEKASI
KH. AMIN SIRAJ CIREBON
KH. SYARIF HUSEIN TASIKMALAYA
TEMAN-TEMAN
KH. ARWANI AMIN PP. YAMBU’UL QUR’AN KUDUS
KH. UMAR ABDUL MANNAN PP. AL-MUAYYAD MANGKUYUDAN SOLO
KH. UMAR HARUN PP. KEMPEK CIREBON
KH. MAKSUM PP. GEDONGAN CIREBON
KH. MURTADLO PP. BUNTET CIREBON
KH. BADAWI PP. KALIWUNGU KENDAL
KH. ABDUL HAMID HASBULLOH (ADIK KH. WAHAB HASBULLOH) PP. BAHRUL ‘ULUM “TAMBAK BERAS” JOMBANG
KH. AHYAD PP. MAHAIJATUL QURRO’ KUNIR BLITAR
KH. SUHAIMI PP. BENDA BUMIAYU
KH. ZUHDI DAN KH. NOR MUNAWWIR KERTOSONO
TELADAN
KH. R. ABDUL QODIR MUNAWWIR MERUPAKAN SOSOK YANG MEMILIKI DISIPLIN DAN KEISTIQOMAHAN YANG TINGGI. HAL INI TERLIHAT DARI BERBAGAI AKTIVITAS YANG BELIAU LAKUKAN SETIAP HARI. DI MULAI DARI JAM TIGA DINI HARI, BELIAU BANGUN, KEMUDIAN MEMBANGUNKAN SALAH SATU SANTRI (KIAI UMAR) YANG WAKTU ITU IKUT NDALEM UNTUK DIAJAK SHALAT TAHAJJUD. SETELAH MENUNAIKAN SHALAT TAHAJJUD, BELIAU MEMBACA AL-QUR’AN HINGGA MENJELANG SHUBUH, DILANJUTKAN DENGAN MEMBANGUNKAN PARA SANTRI UNTUK MENUNAIKAN SHALAT SHUBUH BERJAMA’AH.
DALAM MEMBANGUNKAN PARA SANTRI, BELIAU SELALU DIDAMPINGI OLEH KIAI UMAR DAN KIAI HASYIM SYAFI’I (JEJERAN). KIAI UMAR BERTUGAS MEMBAWA LAMPU PETROMAK SEDANGKAN KYAI HASYIM BERTUGAS MEMBAWAKAN EMBER BERISI AIR UNTUK MENYIRAM SANTRI YANG MASIH TIDUR.
SETELAH SELESAI DZIKIR PAGI, BELIAU MENGAJAR AL-QUR’AN KEPADA PARA SANTRI SECARA BIL GHAIB. SEKITAR JAM TUJUH PAGI, PENGAJIAN SELESAI. KEMUDIAN BELIAU BERSANTAI SEJENAK, LALU MELANJUTKAN MENGAJAR AL-QUR’AN KEPADA PARA SANTRI PUTRI YANG DATANG DARI KOMPLEK UTARA (NURUSSALAM). SEHABIS DZUHUR, SEKITAR JAM SETENGAH DUA SIANG, BELIAU MELANJUTKAN KEMBALI MENGAJAR AL-QUR’AN DI MASJID.
KALI INI YANG MENGAJI BERSIFAT UMUM, ADA YANG MENGHAPAL (BIL GHAIB) DAN ADA YANG TIDAK (BIN NADZRI), TIDAK HANYA PARA SANTRI TETAPI JUGA MASYARAKAT UMUM. SAAI ITU BELIAU DIDAMPINGI DUA ASISTEN, YAKNI KIAI AHMAD MUNAWWIR DAN KIAI ZAINUDDIN. KEDUANYA ADALAH ADIK BELIAU, SATU AYAH LAIN IBU.
PENGAJIAN SELESAI SEKITAR JAM SETENGAH LIMA SORE. KEMUDIAN PARA SANTRI MENYIAPKAN DIRI UNTUK MENGAJI KITAB DI MADRASAH DINIYYAH. SEHABIS MAGHRIB DITERAPKAN PROGRAM TAKROR (MENGULANG HAPALAN) KEPADA PARA SANTRI DENGAN MODEL BERPASANGAN, ITUPUN TAK TERLEPAS DARI PENGAWASAN BELIAU. SETIAP JAM SEMBILAN MALAM, BELIAU JUGA MENYEMPATKAN DIRI MENGAJARKAN QIRO’AH SAB’IYYAH, YAKNI ILMU TENTANG BACAAN AL-QUR’AN DAN TATA CARANYA MENURUT TUJUH IMAM AHLI QIRO’AH, KEPADA BEBERAPA SANTRI TERTENTU.
KHUSUS PADA BULAN RAMADHAN, PADA SETIAP BA’DA DZUHUR SEKITAR JAM SETENGAH DUA DAN SETELAH SHALAT TARAWIH SELAMA DUA PULUH HARI BELIAU MEMBACA AL-QUR’AN SECARA TARTIL DAN ESTAFET BERSAMA PARA SANTRI SAMBIL DISIAK OLEH PARA SANTRI LAIN SECARA KESELURUHAN SEBANYAK SATU SETENGAH JUZ DENGAN DUA PEBAGIAN WAKTU; YAKNI SIANG HARI TIGA PEREMPAT JUZ DAN MALAM HARI JUGA TIGA PEREMPAT JUZ. DI SELA-SELA MEMBACA AL-QUR’AN BELIAU MENYEMPATKAN MEMBERIKAN PENJELASAN KEPADA PARA SANTRI PERIHAL BACAAN-BACAAN YANG TERKANDUNG DALAM QIRO’AH SAB’IYYAH.
DALAM BEPERGIAN, DI SELA-SELA WAKTU DAN TEMPAT YANG TIDAK TERDUGA, BELIAU SANGAT BIASA MENGKHATAMKAN AL-QUR’AN. PERNAH SUATU HARI, BELIAU DIDAMPINGI KYAI HASYIM SYAFI’I BEPERGIAN UNTUK BERZIARAH DI SEKITAR BANTUL. BERANGKAT MULAI BA’DA ASHAR, DIMULAI DARI MAKAM DONGKELAN KEMUDIAN MELUNCUR KE MAKAM SEWU. LALU BERISTIRAHAT DI KEDIAMAN KENALAN BELIAU DI GIRILOYO PADA SEKITAR JAM SEPULUH MALAM. PAGI HARINYA BELIAU MELANJUTKAN PERJALANAN.
SESAMPAINYA DI GESIKAN, PERSIS DI MUSHOLLA AGAK KECIL, BELIAU MENGAJAK BERHENTI UNTUK MEMBACA DZIKIR TAHLIL DAN DOA KHOTMIL QUR’AN. BARU SETELAH ITU, BELIAU KEMBALI KE KRAPYAK.
“SYIM, BAGI SIAPA SAJA YANG HAPALAN AL-QUR’ANNYA SUDAH LANCAR, DALAM MENJAGA HAPALANNYA (NDERES) BISA DILAKUKAN DI MANAPUN DIA BERADA DAN TIDAK HARUS SAMBIL MEMBACA DAN DUDUK SAJA. TETAPI BISA DILAKUKAN SESUAI DENGAN KEADAAN, SEMISAL SAMBIL BERJALAN, REBAHAN, NAIK KENDARAAN, DAN LAIN SEBAGAINYA.” PESAN BELIAU KEPADA KYAI HASYIM SEBELUM MENERUSKAN PERJALANAN MENUJU KRAPYAK.
SEMASA HIDUP, DI SAMPING SEHARI-HARI MENGASUH PESANTREN, ROMO KIAI QODIR JUGA MENGISI PENGAJIAN DI PELOSOK-PELOSOK KAMPUNG DI YOGYAKARTA, TERMASUK SIMA’AN RUTIN AHAD PAHING SETIAP BULAN YANG DILAKSANAKAN SECARA BERGILIR DARI SATU TEMPAT KE TEMPAT LAIN DI WILAYAH BANTUL. BELIAU JUGA AKTIF DI JAM’IYYAH NAHDLATUL ‘ULAMA, MENJADI PENASEHAT JAM’IYYATUL QURRO’ WAL HUFFADZ PUSAT, SERTA MENJADI ANGGOTA MAJLIS PENTASHIH AL-QUR’AN.
SAKING SIBUKNYA MENGABDIKAN DIRI UNTUK PARA SANTRI DAN MASYARAKAT, SAMPAI-SAMPAI BELIAU TIDAK MEMEDULIKAN KESENANGAN DUNIAWI SECARA MENDALAM. APAPUN BENDA DAN BERAPAPUN BANYAKNYA HARTA, BELIAU TIDAK PERNAH MENGHITUNGNYA. NAMUN SETIAP KEBUTUHAN HIDUP KELUARGA BELIAU SENANTIASA TERCUKUPI, BAHKAN ISTRI BELIAU, NY. SALIMAH NAWAWI, SELALU DIPERINTAHKAN UNTUK MENGAMBIL SENDIRI BERAPAPUN BANYAKNYA YANG DIBUTUHKAN TANPA HARUS SEPENGETAHUAN BELIAU.