Notification

×

Iklan

Post ADS 1

Kumpulan Kata Mutiara Ustadz Abdul Somad

26 Mei 2020 | 5/26/2020 WIB Last Updated 2022-11-28T17:47:51Z
Post ADS 7
Post ADS 1
Ustadz Abdul Somad adalah ulama yang menyenangkan pembawaannya saat memberikan nasihat. Namun, bukan berarti Ustad Abdul Somad bukan pribadi yang tidak bijak karena pembawaan lucunya tersebut.
Kata-kata yang disampaikan Ustadz Abdul Somad, sang di sejuta umat ini sarat dengan kata-kata bijak dan penuh hikmah. Dalam humor dan gaya memberikan nasihatnya yang menyegarkan membuat dirinya disukai dan didengarkan dengan seksama oleh para jamaahnya saat dirinya memberikan nasihat bijak.
Berikut adalah rangkuman dari kata-kata bijak Ustadz Abdul Somad yang pernah disampaikan.

https://www.facebook.com/groups/2169833223243166/
 Menulislah agar orang dimasa yang akan datang tahu bahwa kau pernah hidup dimasa lalu 
 Anda adalah apa yang anda baca, maka duduk dengan orang berilmu, sama dengan duduk di perpustakaan 
 Jangan menganggap kalau sudah buat amal soleh, ceramah, mimbar, sehingga semua mau jadi ustad, enggak! Dengan tulisan 
 Rugi! Kalau pernah hidup, tak pernah mengajak orang ke jalan kebenaran
 Ini negara kaya sekali. Sangat kaya, makanya tidak ada istilah negara miskin, yang ada hanyalah negara yang gagal mengelola kekayaannya.  
 Ini negeri luar biasa, tapi orang belajar, berapa banyak orang tua dinegeri ini mau memasukan anak sekolah SMP pun tak sanggup
 di negeri Firaun sakit gratis, di negeri kita sehat bayar
 Dunia adalah tempat ujian, berani menghadapi dunia, berani menghadapi ujian, takut menghadapi ujian jangan hadapi dunia, takut menghadapi dunia, mati saja
 Jadi kalian apa bidang kita, spesialisasi kita, serius, tekuni. Jangan sampai kita mengaku semua bidang bisa.
 Umat ini dihancurkan bukan dengan menghancurkan sumber daya alamnya. Sumber daya alam Amerika tidak punya, Jerman Perancis tak punya, tapi sumber daya manusianya yang dia rusak. Rusak pertama, narkoba. Yang kedua, freesex
 Kalau memang dia kapas, kalau memang dia sabut, dia akan melambung ke atas, kalau dia batu dia akan tenggelam. Kalian akan bersaing di masa yang akan datang.  
 Jangan kalian menjadi orang sekuler, belajar fiqih dapat pahala, belajar hadis dapat pahala, belajar tafsir tajwid dapat pahala, belajar ilmu politik gak berpahala, itu orang kafir mau menguasai kita supaya kita bodoh, jahil, goblok bin bahlul. Jangan mau!!! 
 Kalau sholat shubuh itu sudah seramai sholat Jumat, maka tak lama lagi akan merdeka Palestina.
 Yang sakit mati, yang sehat mati. Yang sakit jangan putus asa, yang sehat jangan terlalu bangga
 Jangan gantungkan keyakinanmu kepada manusia, bergantung pada manusia hampa, bergantung kepada harta sirna, bergantung kepada kuasa, takan tersisa. Bergantunglah kepada DIA,la ta'khudzuhu sinatuw wala naum 
  1. Jika kau masih hidup bersyukurlah masih melakukan amal sholeh. Jika kau mati tetap bersyukurlah, setidaknya dosamu tidak semakin bertambah.
  2. Ketika engkau susah di dunia ini. Sabarlah, karena ia hanya sementara. Ketika engkau diberi kesenangan di dunia ini jangan bangga dan sombong karena ia juga hanya sementara.
  3. Kita tidak perlu satu organisasi, satu sekolah ataupun satu guru, kita beteman di satu titik, mukhlisinnalahuddin. Mudah-mudahan titik itulah yang mempertemukan kita.
  4. Jika mencari kawan tak bercacat, selamanya kita tak kan berkawan. Jika mencari pasangan yang sempurna, selamanya kita tak kan berpasangan.
  5. Hari ini kita boleh kalah dalam segala hal, tapi tanamkan pada anak anak kita bahwa 10 atau 20 tahun lagi mereka akan memimpin negeri ini dengan cara yang Allah ridhoi.
  6. Kalau dengan memiliki motor dan mobil bertambah ketaatan kita kepada Allah, maka itu adalah rezeki. Tapi kalau dengan kendaraan itu menjauhkan diri dari Allah, dipakai untuk pergi ke tempat maksiat, maka itu adalah laknat dan azab. Hati-hati.
  7. Kebahagiaan seorang guru ialah ketika melihat muridnya sukses dunia dan akhirat.
  8. Bahagia itu terletak pada syukur. Siapa yang bersyukur kepada Allah, maka dialah orang yang paling bahagia.
  9. Apapun yang terjadi, Islam akan tetap ditolong Allah. Yang menjadi masalah adalah, apa yang telah dan akan kita lakukan untuk Islam, demi untuk menolong diri kita di dunia dan akhirat nanti? Jangan jawab dengan lidah, karena lidah terlalu mudah untuk berkata-kata. Tapi, jawablah dengan perbuatan.
  10. Hidup ini seperti bahtera di lautan. Di atas ada ombak kencang yang akan menghadang. Dari bawah ada batu karang yang besar. Tak ada yang bisa menguatkan hidup ini, kecuali Allah Ta’ala.
  11. Jangan batasi ibadah hanya ketika di Masjid. Ada yang menganggap beramal itu hanya ketika duduk di Masjid, sholat, dzikir dan membaca Al-Quran. Jangan lupa, bekerja dari jam 8 pagi sampai 4 sore, ditambah lagi apabila lembur itu juga adalah amal. Karena, bekerja mencari nafkah yang halal untuk keluarga di rumah adalah ibadah, bernilai pahala di hadapan Allah Ta’ala. Maka, kalau dipahami bahwa bekerja adalah amal ibadah, tidak akan ada pegawai yang main “game on-line” saat jam kantor, tidak akan ada pedagang yang memainkan timbangan, tidak akan ada karyawan yang curang dalam laporan tugasnya.
  12. Kalau engkau sudah menikah, maka pandanglah saudaramu yang belum menikah, maka akan timbul rasa syukur.
  13.  Wujud syukur yang sederhana ialah mengucap syukur “Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin. Segala puji hanya bagi Allah” . Namun sesungguhnya Hakikat dari Rasa Syukur itu adalah memastikan setiap tarikkan nafas kita senantiasa dalam “ketaatan” kepada Allah Ta’ala.
  14. Berkawan karena harta, harta akan binasa. Berkawan karena kuasa, kuasa tak akan lama, paling 5 tahun kalau tak di tangkap KPK. Tapi, kalau berkawan karena Allah maka akan kekal abadi.
  15. Dunia ini hanya setetes air. Kalau kau tak dapat jangan sedih, karena yang kau tak dapat hanya setetes. Dan kalau kau dapat, jangan bangga, karena yang kau dapat hanya setetes.
  16. Ketika terasa diri ini hampa, tak ada apa-apa, bagai butiran debu di tengah samudera keagungan Allah. Saat itulah rahmat Allah turun meyentuh rasa yang dapat diwakili kata.
  17. Air selalu mengalir, dia tidak bisa ditahan. Ketika dia ditahan, maka dia akan menjadi sebuah perlawanan yang besar. Air nampak lemah, ketika dia sedikit. tapi, ketika dia sudah berkumpul maka menjadi besar, dia menjadi kekuatan yang luar biasa. Belajarlah dari air.
  18. Keberanian tidak mempercepat kematian, dan ketakutan tak dapat mengelakkan dari kematian. Kita pasti mati, tapi mati dalam keadaan apa? Pilihan ada di tangan kita.













Berbagai quotes inspiratif Ustadz Abdul Somad bisa di simak disini, semoga kita bisa mengambil pelajaran dan maknanya…

“Ketika terasa diri ini hampa, tak ada apa-apa, bagai butiran debu di tengah samudera keagungan Allah. Saat itulah rahmat Allah turun meyentuh rasa yang dapat diwakili kata.”

– Ustadz Abdul Somad

“Air selalu mengalir, dia tidak bisa ditahan. Ketika dia ditahan, maka dia akan menjadi sebuah perlawanan yang besar. Air nampak lemah, ketika dia sedikit. tapi, ketika dia sudah berkumpul maka menjadi besar, dia menjadi kekuatan yang luar biasa. Belajarlah dari air.”

– Ustadz Abdul Somad

“Ketika terasa diri ini hampa, tak ada apa-apa, bagai butiran debu di tengah samudera keagungan Allah. Saat itulah rahmat Allah turun meyentuh rasa yang dapat diwakili kata.”

– Ustadz Abdul Somad

“Berkawan karena harta, harta akan binasa. Berkawan karena kuasa, kuasa tak akan lama, paling 5 tahun kalau tak di tangkap KPK. Tapi, kalau berkawan karena Allah maka akan kekal abadi.”

– Ustadz Abdul Somad

“Dunia ini hanya setetes air. Kalau kau tak dapat jangan sedih, karena yang kau tak dapat hanya setetes. Dan kalau kau dapat, jangan bangga, karena yang kau dapat hanya setetes.”

– Ustadz Abdul Somad

“Wujud syukur yang sederhana ialah mengucap syukur “Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin. Segala puji hanya bagi Allah” . Namun sesungguhnya Hakikat dari Rasa Syukur itu adalah memastikan setiap tarikkan nafas kita senantiasa dalam “ketaatan” kepada Allah Ta’ala.”

– Ustadz Abdul Somad

“Kalau engkau sudah menikah, maka pandanglah saudaramu yang belum menikah, maka akan timbul rasa syukur.”

– Ustadz Abdul Somad

“Bahagia itu terletak pada syukur. Siapa yang bersyukur kepada Allah, maka dialah orang yang paling bahagia.”

– Ustadz Abdul Somad

“Apapun yang terjadi, Islam akan tetap ditolong Allah. Yang menjadi masalah adalah, apa yang telah dan akan kita lakukan untuk Islam, demi untuk menolong diri kita di dunia dan akhirat nanti? Jangan jawab dengan lidah, karena lidah terlalu mudah untuk berkata-kata. Tapi, jawablah dengan perbuatan.”

– Ustadz Abdul Somad

“Hidup ini seperti bahtera di lautan. Di atas ada ombak kencang yang akan menghadang. Dari bawah ada batu karang yang besar. Tak ada yang bisa menguatkan hidup ini, kecuali Allah Ta’ala.”

– Ustadz Abdul Somad


“Jangan batasi ibadah hanya ketika di Masjid. Ada yang menganggap beramal itu hanya ketika duduk di Masjid, sholat, dzikir dan membaca Al-Quran. Jangan lupa, bekerja dari jam 8 pagi sampai 4 sore, ditambah lagi apabila lembur itu juga adalah amal. Karena, bekerja mencari nafkah yang halal untuk keluarga di rumah adalah ibadah, bernilai pahala di hadapan Allah Ta’ala. Maka, kalau dipahami bahwa bekerja adalah amal ibadah, tidak akan ada pegawai yang main “game on-line” saat jam kantor, tidak akan ada pedagang yang memainkan timbangan, tidak akan ada karyawan yang curang dalam laporan tugasnya.”

– Ustadz Abdul Somad

“Jika kau masih hidup bersyukurlah masih melakukan amal sholeh. Jika kau mati tetap bersyukurlah, setidaknya dosamu tidak semakin bertambah.”

– Ustadz Abdul Somad

“Kebahagiaan seorang guru ialah ketika melihat muridnya sukses dunia dan akhirat.”

– Ustadz Abdul Somad

“Ketika engkau susah di dunia ini. Sabarlah, karena ia hanya sementara. Ketika engkau diberi kesenangan di dunia ini jangan bangga dan sombong karena ia juga hanya sementara.”

– Ustadz Abdul Somad

“Kalau dengan memiliki motor dan mobil bertambah ketaatan kita kepada Allah, maka itu adalah rezeki. Tapi kalau dengan kendaraan itu menjauhkan diri dari Allah, dipakai untuk pergi ke tempat maksiat, maka itu adalah laknat dan azab. Hati-hati.”

– Ustadz Abdul Somad

“Kita tidak perlu satu organisasi, satu sekolah ataupun satu guru, kita beteman di satu titik, mukhlisinnalahuddin. Mudah-mudahan titik itulah yang mempertemukan kita.”

– Ustadz Abdul Somad

“Hari ini kita boleh kalah dalam segala hal, tapi tanamkan pada anak anak kita bahwa 10 atau 20 tahun lagi mereka akan memimpin negeri ini dengan cara yang Allah ridhoi.”

– Ustadz Abdul Somad

“Jika mencari kawan tak bercacat, selamanya kita tak kan berkawan. Jika mencari pasangan yang sempurna, selamanya kita tak kan berpasangan.”

– Ustadz Abdul Somad

“Jika tidak berubah Mungkin Anda akan musnah.”

– Ustadz Abdul Somad

“Jika engkau kehilangan harta, engkau tidak kehilangan apa-apa. Jika engkau kehilangan kesehatan, engkau telah kehilangan sebagian dari sesuatu. Jika engkau kehilangan akhlaq, maka engkau telah kehilangan segalanya. (Sayyidina Ali ibn Abi Thalib ra)”

– Ustadz Abdul Somad

“Orang yang paling buruk perangainya; jika ia marah padamu, ia lupakan semua kebaikanmu. Ia sebarkan rahasiamu, ia lupakan kedekatanmu. Ia berkata buruk tentangmu, padahal engkau tidak melakukannya.”

– Ustadz Abdul Somad

“Ikhlas itu rahasia antara Allah dan hamba-Nya. Tidak diketahui malaikat untuk ditulis. Tidak pula diketahui setan untuk dirusak. Tidak diketahui nafsu untuk digoda”. (Imam al-Junaid)”

– Ustadz Abdul Somad


“Ketika terasa diri ini hampa, tak ada apa-apa, bagai butiran debu di tengah samudera keagungan Allah. Saat itulah rahmat Allah turun meyentuh rasa yang dapat diwakili kata.”

– Ustadz Abdul Somad

“Dunia ini hanya setetes air. Kalau kau tak dapat jangan sedih, karena yang kau tak dapat hanya setetes. Dan kalau kau dapat, jangan bangga, karena yang kau dapat hanya setetes.”

– Ustadz Abdul Somad

“Syukurilah semua yang diberikan Alllah SWT. Jika kau masih hidup bersyukurlah masih melakukan amal saleh. Jika kau mati tetap bersyukurlah, setidaknya dosamu tidak semakin bertambah.”

– Ustadz Abdul Somad

 



“Syukurilah semua yang diberikan Alllah SWT. Jika kau masih hidup bersyukurlah masih melakukan amal saleh. Jika kau mati tetap bersyukurlah, setidaknya dosamu tidak semakin bertambah.

Ketika engkau susah di dunia ini. Sabarlah, karena ia hanya sementara. Ketika engkau diberi kesenangan di dunia ini jangan bangga dan sombong karen ia juga hanya sementara.”

“Kita tidak perlu satu organisasi, satu sekolah ataupun satu guru, kita beteman di satu titik, Mukhlisin Nalahudin. Mudah-mudahan titik itulah yang mempertemukan kita.”
“Jika mencari kawan tak bercacat, selamanya kita takkan berkawan. Jika mencari pasangan yang sempurna, selamanya kita takkan berpasangan.
Hari ini kita boleh kalah dalam segala hal, tapi tanamkan pada anak anak kita bahwa 10 atau 20 tahun lagi mereka akan memimpin negeri ini dengan cara yang Allah ridhai.”

“Kebahagiaan seorang guru ialah ketika melihat muridnya sukses dunia dan akhirat.”
“Apapun yang terjadi, Islam akan tetap ditolong Allah. Yang menjadi masalah adalah, apa yang telah dan akan kita lakukan untuk Islam, demi untuk menolong diri kita di dunia dan akhirat nanti? Jangan jawab dengan lidah, karena lidah terlalu mudah untuk berkata-kata. Tapi, jawablah dengan perbuatan.”
“Hidup ini seperti bahtera di lautan. Di atas ada ombak kencang yang akan menghadang. Dari bawah ada batu karang yang besar. Tak ada yang bisa menguatkan hidup ini, kecuali Allah Ta’ala.”
“Jika mencari kawan tak bercacat, selamanya kita takkan berkawan. Jika mencari pasangan yang sempurna, selamanya kita takkan berpasangan.
Berkawan karena harta, harta akan binasa. Berkawan karna kuasa, kuasa tak akan lama, paling 5 tahun kalau tak di tangkap KPK. Tapi, kalau berkawan karena Allah maka akan kekal abadi.”

“Dunia ini hanya setetes air. Kalau kau tak dapat jangan sedih, karena yang kau tak dapat hanya setetes. Dan kalau kau dapat, jangan bangga, karena yang kau dapat hanya setetes.”
“Ketika terasa diri ini hampa, tak ada apa-apa, bagai butiran debu di tengah samudera keagungan Allah. Saat itulah rahmat Allah turun meyentuh rasa yang dapat diwakili kata.”

“Jangan batasi ibadah hanya ketika di Masjid. Ada yang menganggap beramal itu hanya ketika duduk di Masjid, shalat, zikir dan membaca Al-Quran. Jangan lupa, bekerja dari jam 8 pagi sampai 4 sore, ditambah lagi apabila lembur itu juga adalah amal. Karena, bekerja mencari nafkah yang halal untuk keluarga di rumah adalah ibadah, bernilai pahala di hadapan Allah Ta’ala. Maka, kalau dipahami bahwa bekerja adalah amal ibadah, tidak akan ada pegawai yang main “game online” saat jam kantor, tidak akan ada pedagang yang memainkan timbangan, tidak akan ada karyawan yang curang dalam laporan tugasnya.” []
×
Berita Terbaru Update